Rabu, 23 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A7)

Dia mencoba menyamankan hidupnya dengan mencoba untuk tidak mengingat Kamu.
Tapi apa yang terjadi? MalamNya, saat Dia rebahkan tubuhNya ditempat paling nyaman rumahnya, disanalah Kamu datang.
Kamu datang dengan wujud bayangan dan kenangan.
Seakan bantal yang Dia rebahkan untuk kepalaNya bagaikan pundakMu yang mencoba nyenyakkan mataNya.
Seakan Guling yang Dia peluk, berubah wujud menjadi tubuhMu yang Dia peluk erat.
Dan seakan kasurNya menjadi lebar hidup Dia dan Kamu saat dulu kala.

Terkadang saat wujudMu datang dimalamNya dan Dia tidak sedang menginginkan itu. Dia mencoba untuk tertidur tidak dengan bantal dan gulingNya. Tapi sayangnya Dia lupa, Dia masih berbaring dilembar Hidup Kamu dan Dia.
Jadi bagaimanakah Dia harus mengusirMu dalam hidupNya, sedangkan Kamu saja sudah mengusir Dia dalam hidupMu.
Dia ingin berlari, tapi Dia tahu itu bukan pilihan yang tepat. Atau bahkan Dia mencoba untuk menghindar dari bayangMu, yang terjadi malah Dia menghindari hidupNya sendiri.

Tapi tahukah Kamu? Dia sangat bahagia melihat kamu bahagia, sekalipun itu hanya kamuflase.
Dia masih "melihat" Kamu, dan kamu sangat berbeda.
Pernah Dia berpikir, Dia telah berubah menjadi orang yang sangat Baik sekali.
Bahkan Dia berpikir Dia sudah layak kembali untukMu.
Tapi Dia logikanya menakutkan diriNya.
Dia takut egoNya yang dulu membuat kamu pergi, kembali lagi.
Karna hanya kamu yang membuat diriNya menjadi orang yang berusaha keras untuk mendapatkan Kamu, dengan cara apapun. Dan Dia tak mau itu terjadi lagi, Dia tidak ingin menyakitiMu dan membuatMu terus tersakiti karna kegilaannNya.

Begitulah Dia saat ini. Dan semoga ini masih penting bagiMu.
Oh iya, apakah kamu sudah dengar lantunan omong kosong dari Dia dihari lahirMu? -P16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar