Selasa, 29 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A8)

Setiap kali Dia merasa terjatuh saat menginginkan kamu sangat yang entah dimana keberadaan hatimu, Dia mengharap Tuhan kuatkan langkahnya.
Tapi setiap kali Dia menginginkan peluk tubuhmu, iblis menghiburnya melalui khayal buruk dan kacau tentangmu yang nampak indah bila menjadi nyata.

Kamu ingat dulu bahwa Dia sangat menginginkanmu untuk pulang kerumah Tuhan setiap minggu. Dia akan merasa kecewa saat tahu kamu tidak pulang.
Tapi ingatkah kamu saat emosinya sungguh memuncak, iblis menemani Dia bahkan mendukung Dia bahwa emosinya terhadap kamu benar dan bukan sesuatu yang salah, sekalipun airmatamu seperti bersujud memohon ampun pada Dia.

Kini Dia mencoba mempelajari tentang dirinya sendiri. Kamu tahu apa yang Dia dapat?
Dia punya dua kepribadian. Aneh? yup, benar. Bahkan kamupun pernah mengatakan itu pada Dia.
Kamu sering mengatakan bahwa kamu tidak pernah tahu apa yang Dia inginkan, bahkan kamu bilang bahwa kamu tidak tahu apa yang Dia sukai padahal sudah selama itu kamu bersamaNya.
Dulu, setiap kali kamu mengatakan itu Dia sangat merasa kecewa. Karna benarkah itu? sebegitu sia-siakah selama ini kamu dan Dia berjalan bersama.
Tapi kini, rasanya Dia tidak heran kalau kamu mengatakan itu. Karna memang sepatutnya kamu mengatakan itu.
Bahkan sekarang Dia sering berpikir, apa yang Dia cari setelah kamu pergi? jawabannya tidak Dia dapat. Diapun mencoba kembali bertanya, apa yang Dia inginkan sesungguhnya saat masih bersama kamu? jawabnya pun tidak Dia dapatkan. Aneh?? Yup, mungkin Dia sudah gila.

Mungkin besok Dia sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas, mungkin.
Dongeng ini hanya ingin menceritakan hal-hal aneh yang terjadi pada Dia yang sebenarnya sudah kamu rasakan dulu. Sayangya, terlambat Dia baru merasakan itu saat ini.
Mungkin jika sejak dulu Dia sadar akan keanehan dalam dirinya, kamu akan tetap disini bersamaNya.
Sekarang kamu sudah tahu ya, bahwa yang sedari dulu bukan kamu yang aneh seperti orang banyak bilang, tapi Dia yang aneh. Semoga dongeng ini bisa semakin menenangkan kamu, bahwa pilihanmu meninggalkan Dia benar. Pulanglah.! -P16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar