Rabu, 30 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A9)

Sayang… lagu itu meluluhkan airmataNya. Lagu yang pernah kamu nyanyikan. Mungkin bagiMu, tidak berarti apa-apa saat Kamu menyanyikan lagu itu disampingnya. Tapi, Sayang… saat Dia mendengarkannya hari ini, tetiba matanya memerah dan suhu mataNya memanas dan Kamu pasti tahu apa yang terjadi setelah itu.

Dia tidak sedang mengingatMu. Hanya saja, saat Dia putar lagu ditelepon genggam yang jelek itu, lagu itu termainkan. Dan seketika itu, suaraMu yang didengar bukan penyanyi pria itu. Tak sengaja, saat lagu itu selesai tanganNya kembali menekan tombol mainkan lagi, lagi dan lagi.

Sungguh, Dia tidak sengaja mengingatMu. Lagu itu entah dimainkan berapa kali, yang terasa hanya telepon genggamNya memanas layaknya suhu mataNya sampai lemah baterai telepon genggamnya. Sakit hati? Tidak! Tapi seakan rinduNya tentangMu perlahan terobati. MenginginkanMu kembali? Bukan! Hanya saja Dia seperti melihatMu berdiri dihadapanNya, memegang microphone dan bernyanyi lagu itu, seperti dulu, hal yang sering Kamu lakukan bersamanya. Itu menyenangkanNya, sungguh!

Jangan pernah berpikir bahwa Dia menginginkan Kamu kembali. Dia bukan menginginkan Kamu kembali, Dia hanya ingin khayalNya mengobati rinduNya tentangMu. Itu sudah cukup bagiNya.

Ada yang baru dalam hidupNya. Tidak menggantikanMu. Hal Baru itu punya tempat yang berbeda dan Kamu pun ditempat yang berbeda dalam tubuhNya. Sekarang Dia mencoba untuk menjaga Hal Baru itu, jangan sampai terjadi kesalahan lagi di Kedua jiwa yang Dia sayang saat ini. Maaf saat jiwaMu terluka dan tidak mampu Dia jaga dengan baik.

Bukan maksud membandingkanMu dengan Hal Baru itu. Kamu orang yang sangat baik, Dia sering mengatakan itu melalui dongeng ini. Kamu orang hebat yang membentuk Dia sampai hari ini, sampai orangtuaNya bangga padaNya saat ini. Itu semua karena Kamu. Dia tidak akan pernah melupakanMu. Karna bagiNya, Kamu adalah pahlawan dalam hatinya. Lebih dari itu, Kamu orang yang Dia sayangi sampai detik ini bahkan saat detik ini berganti. Mungkin memang Kamu meninggalkanNya, tapi Kamu membuatNya berpikir, kamu membuatNya sedikit agak dewasa. Kamu adalah hal terbaik yang pernah Dia miliki, bahkan kenanganMu masih menjadi yang terbaik bagiNya. KenanganMu adalah satu-satuNya hal yang Dia miliki dariMu. KenanganMu-lah yang membimbing Dia sampai hari ini. “kamu ga boleh begini, kamu ga boleh begitu, kamu harus punya nilai dihadapan orang banyak, kamu tidak boleh disepelekan orang lain.”, itu yang Dia ingat dan itu yang mengubahnya, dan itu yang membentuk hidupNya sampai hari ini.


Terimakasih untuk Kamu yang Dia mohon untuk Kamu bahagia disana. Kamu manusia baik, Dia percaya Tuhan bangga punya Kamu.! -P16

Selasa, 29 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A8)

Setiap kali Dia merasa terjatuh saat menginginkan kamu sangat yang entah dimana keberadaan hatimu, Dia mengharap Tuhan kuatkan langkahnya.
Tapi setiap kali Dia menginginkan peluk tubuhmu, iblis menghiburnya melalui khayal buruk dan kacau tentangmu yang nampak indah bila menjadi nyata.

Kamu ingat dulu bahwa Dia sangat menginginkanmu untuk pulang kerumah Tuhan setiap minggu. Dia akan merasa kecewa saat tahu kamu tidak pulang.
Tapi ingatkah kamu saat emosinya sungguh memuncak, iblis menemani Dia bahkan mendukung Dia bahwa emosinya terhadap kamu benar dan bukan sesuatu yang salah, sekalipun airmatamu seperti bersujud memohon ampun pada Dia.

Kini Dia mencoba mempelajari tentang dirinya sendiri. Kamu tahu apa yang Dia dapat?
Dia punya dua kepribadian. Aneh? yup, benar. Bahkan kamupun pernah mengatakan itu pada Dia.
Kamu sering mengatakan bahwa kamu tidak pernah tahu apa yang Dia inginkan, bahkan kamu bilang bahwa kamu tidak tahu apa yang Dia sukai padahal sudah selama itu kamu bersamaNya.
Dulu, setiap kali kamu mengatakan itu Dia sangat merasa kecewa. Karna benarkah itu? sebegitu sia-siakah selama ini kamu dan Dia berjalan bersama.
Tapi kini, rasanya Dia tidak heran kalau kamu mengatakan itu. Karna memang sepatutnya kamu mengatakan itu.
Bahkan sekarang Dia sering berpikir, apa yang Dia cari setelah kamu pergi? jawabannya tidak Dia dapat. Diapun mencoba kembali bertanya, apa yang Dia inginkan sesungguhnya saat masih bersama kamu? jawabnya pun tidak Dia dapatkan. Aneh?? Yup, mungkin Dia sudah gila.

Mungkin besok Dia sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas, mungkin.
Dongeng ini hanya ingin menceritakan hal-hal aneh yang terjadi pada Dia yang sebenarnya sudah kamu rasakan dulu. Sayangya, terlambat Dia baru merasakan itu saat ini.
Mungkin jika sejak dulu Dia sadar akan keanehan dalam dirinya, kamu akan tetap disini bersamaNya.
Sekarang kamu sudah tahu ya, bahwa yang sedari dulu bukan kamu yang aneh seperti orang banyak bilang, tapi Dia yang aneh. Semoga dongeng ini bisa semakin menenangkan kamu, bahwa pilihanmu meninggalkan Dia benar. Pulanglah.! -P16

Rabu, 23 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A7)

Dia mencoba menyamankan hidupnya dengan mencoba untuk tidak mengingat Kamu.
Tapi apa yang terjadi? MalamNya, saat Dia rebahkan tubuhNya ditempat paling nyaman rumahnya, disanalah Kamu datang.
Kamu datang dengan wujud bayangan dan kenangan.
Seakan bantal yang Dia rebahkan untuk kepalaNya bagaikan pundakMu yang mencoba nyenyakkan mataNya.
Seakan Guling yang Dia peluk, berubah wujud menjadi tubuhMu yang Dia peluk erat.
Dan seakan kasurNya menjadi lebar hidup Dia dan Kamu saat dulu kala.

Terkadang saat wujudMu datang dimalamNya dan Dia tidak sedang menginginkan itu. Dia mencoba untuk tertidur tidak dengan bantal dan gulingNya. Tapi sayangnya Dia lupa, Dia masih berbaring dilembar Hidup Kamu dan Dia.
Jadi bagaimanakah Dia harus mengusirMu dalam hidupNya, sedangkan Kamu saja sudah mengusir Dia dalam hidupMu.
Dia ingin berlari, tapi Dia tahu itu bukan pilihan yang tepat. Atau bahkan Dia mencoba untuk menghindar dari bayangMu, yang terjadi malah Dia menghindari hidupNya sendiri.

Tapi tahukah Kamu? Dia sangat bahagia melihat kamu bahagia, sekalipun itu hanya kamuflase.
Dia masih "melihat" Kamu, dan kamu sangat berbeda.
Pernah Dia berpikir, Dia telah berubah menjadi orang yang sangat Baik sekali.
Bahkan Dia berpikir Dia sudah layak kembali untukMu.
Tapi Dia logikanya menakutkan diriNya.
Dia takut egoNya yang dulu membuat kamu pergi, kembali lagi.
Karna hanya kamu yang membuat diriNya menjadi orang yang berusaha keras untuk mendapatkan Kamu, dengan cara apapun. Dan Dia tak mau itu terjadi lagi, Dia tidak ingin menyakitiMu dan membuatMu terus tersakiti karna kegilaannNya.

Begitulah Dia saat ini. Dan semoga ini masih penting bagiMu.
Oh iya, apakah kamu sudah dengar lantunan omong kosong dari Dia dihari lahirMu? -P16

Rabu, 26 Agustus 2015

Dongeng Berjangka (A6)

Dia tidak mungkin berlari tanpa tujuan...
Kalian, Kamu dan Dia berhenti diantara mimpi indah,
hilang diantara asa benci, membentuk bayang-bayang diantara semangat palsu.
Dan akhirnya satu sama lain mencoba membeku, kaku, terpaku hanya dihiasi senyum palsu.

Entah apa yang Dia pikirkan tentang kamu belakangan ini.
Entah apa yang terjadi, sampai Dia seperti ini, seminggu terakhir saat mengingatmu.
Malam memaksa Dia untuk menjelajahi jalan-jalan dimana kamu dan Dia selalu lewati.
Tapi tidak ada jawaban dari semua itu.

Mungkin yang Dia rasakan hanya ingin kembali pada saat-saat dimana Dia bahagia bersamamu.
Entah kenapa Dia melakukan itu dan entah apa yang akan terjadi besok dan seterusnya.
Malam begitu memaksa Dia mengenangmu.

Apa kamu bisa memaafkan salahnya?
Tolong jangan bilang kalau kamu memaafkan Dia,
karna itu yang akan membuat Dia "berhenti".

Dia harus tetap berjuang untuk semua rencana yang telah Dia susun.
Kamu tidak boleh memaafkan Dia dan tolong biarkan Dia tetap seperti ini dulu.

Sekedar ingin memberitahukanmu saja,
jantungnya sudah tidak stabil. Dia kini-muda-sakit-mungkin mati cepat.
Maka dari itu, Dia terus menuruti paksaan Malam untuk mengenangmu dijalan-jalan kamu dan Dia.

Kalian, kamu dan Dia begitu aneh.
Kamu mencoba "Benar", Dia memaksa "Mimpi".

Akankah dongeng ini berhenti diakhir bahagia?
atau akankah dongeng ini tetap menjadi dongeng?
Apakah benar bahwa pendosa tidak layak untuk sebuah pembenaran? -P16

Sabtu, 15 Agustus 2015

Dongeng Berjangka (A5)

Langkah seribu yang Dia tempuh kemarin, hari ini dan mungkin esok semakin mengingatkanNya pada dirimu. Entah apa maksud semua ini. Apakah ini artinya Dia benar-benar ikhlas melepaskan mu atau bahkan sebaliknya. Beribu tulisan dongeng ini tanda sadarNya bahwa dirimu memang sudah tidak ada lagi dalam hidupNya. Tapi beribu harapan masih Dia pegang teguh untuk tetap dapat hidup bersamamu, bukan bersama kenangan dan bayanganmu.

Kamu tahu betapa menyesalnya Dia kini. Bukan karna kamu pergi meninggalkan Dia, tapi karna beribu salah, ego dan emosi yang telah Dia perbuat kepadamu.

Sang pengecut ini sekarang seringkali memegang telepon genggamnya untuk menyimpan nomormu dan menghapusnya kembali. Berulang kali Dia sudah melakukan itu. KetakutanNya begitu besar untuk menghubungimu. Pengecut tetaplah pengecut, pecundang tetaplah pecundang. Maka itu Dia hanya berani melihat gambarmu disosial media itu.

Kamu tahu, setiap malam Dia selalu merangkai permintaan maaf untuk disampaikan kepadamu. Seindah atau sebagus apapun rangkaian permintaan maaf itu, Dia tidak akan berani untuk menyampaikannya padamu. Bayangan buruk yang akan terjadi bila Dia menghubungimu terlalu besar dibandingkan niat tulusnya itu.

Sebenarnya Dia ingin mengajakmu bertemu, bukan untuk memintamu kembali tapi hanya untuk menyampaikan maaf dari banyak salahnya. Seandainyapun Dia ingin memintamu kembali, bukan saat ini. Beribu rencana Dia buat agar kamu bisa kembali dengan Dia tanpa menyesal. kamu tahu, apa yang Dia perjuangkan saat ini hanya untuk kamu. Dia tidak ingin mengambil dirimu dari orang-orang yang menyayangimu, tanpa membuatmu bahagia. Semua yang telah Dia susun saat ini untuk membahagiakanmu. Perjuangannya saat ini hanya untuk dirimu. Sadar ataupun tidak kamulah alasan yang kuat Dia lakukan semua ini.

Musik keras yang Dia dengar kemarin malam tidak sekeras keberaniannya untuk mengajakmu bertemu. Kemarin malam benar-benar malam yang keras bagiNya. Dari mulai kerasnya bayanganmu muncul dalan otakNya sampai kerasnya kesendirianNya membusukan "jantungNya". Entah mengapa terus muncul dimalam kemarin bayanganmu, padahal sudah cukup lama kamu tidak lagi berada disampingNya.

Beribu tanda Dia meminta ijin kepada Tuhannya untuk dapat menemuimu dan semua jawaban itu mengarah "Ya", tapi tetap saja Dia tidak berani. Saat ini Dia merasa sangat belum layak untuk mengajakmu bertemu. Bahkan mungkin sangat tidak layak. Seandainya Dia bisa langsung menuliskan isi hatinya didongeng ini, mungkin Dia akan menuliskan "Dia lemah" dengan font besar, kapital, bold, underline dan italic.

Dia ingin kamu tahu, bahwa "jantungNya" semakin hitam dan kotor. Mungkin kali ini, seandainya kamu datang dan meminta Dia berhenti, mungki Dia akan berhenti. Jangan anggap serius, mungkin saja ini hanya alasan Dia agar kamu datang. Yang Dia punya belum banyak, yang Dia punya belum lengkap. Jadi ini belum saatnya kamu datang. Namun jika kamu ingin datan,  silahkan datanglah. Hentikan Dia. -P16

Kamis, 16 Juli 2015

Dongeng Berjangka (A4)

Kepenuhan otaknya tentang seribu pertanyaan yang satupun tidak bisa DIA dapatkan jawabnya. Adakah janji terakhir kamu penuhi?sedangkan janji-janji sebelumnya selalu kamu tepati. Janji terakhir yang memberikan sedikit harapan besar dalam hidup dan cintaNya.

Sayang jika janji itu terlambat, akanKah janji itu ditepatkan pada kamu dan Dia. PilihanNya banyak, tapi tujuanNya satu. Dan kamu tahu itu. Dia tidak mau itu terlambat, tapi Dia juga tidak mungkin datang. Kamu bisa membaca dongeng ini, Dia bisa membaca tentang keadaanMu. dongeng ini selalu menceritakan kecintaan DIA yang tidak pernah berubah, sayangnya disaat DIA membaca tentang keadaanMu seperti ada kejijikan pada dirimu tentang DIA. Lalu bagaimana janji terakhir itu ditepati? Lalu bagaimana harapan itu? Lalu bagaimana dengan DIA? Bagaimana dengan Kamu?

Banyak beribu suara tak terdengar mendorong diriNya untuk memaksa menghubungimu. Masihkah bisa DIA lakukan itu? Jika Ya. Berikan tanda itu secepatnya jika kamu membaca dongeng ini.

Mungkin DIA bisa memulai lagi, jika Kamu pun menginginkannya. Tapi jika tidak bisa, cukup diam saja. Dia tidak bisa berjanji untuk berhenti berdongeng, tapi semua sudah cukup.... (kamu harusnya tahu beribu titik ini)  -P16

Sabtu, 20 Juni 2015

Dongeng Berjangka (A3)

Hari ini DIA melihat Kamu disuatu tempat.
Tempat dimana Kamu memuaki DIA dan MenjijikanNYA.
Salah DIA kah Kamu tahu tentang DIA?
Salah DIA kah Kamu mencari tahu tentang DIA?
Padahal DIA hanya diam, tidak mencari keberadaanmu dan tidak mencari tahu tentangmu.

DIA tidak menyalahkan kemuakan dan kejijikanmu padaNYA. Hanya saja DIA menyayangkan itu.
Kalau Kamu sudah muak dan jijik, kenapa Kamu masih terus bertanya tentang DIA?

Orang-orang yang dekat dengan DIA, bukan alasan bagimu untuk selalu bertanya tentang DIA. Kamu bisa membangun cerita sampah dengan orang-orang yang dekat dengan DIA. Tidak harus bertanya tentang DIA.
Karna itu yang akan membuat hidupMu kotor jika terus tahu tentang DIA, dan DIA menyadari itu.

DIA tidak akan marah ketika tahu Kamu berkometar 'aneh', karna memang mungkin DIA layak mendapatkan itu. Tapi masih pentingkah bagiMu tahu tentang DIA, jika akhirnya membuat Kamu semakin jijik dan muak dengan diriNYA?

DIA rasa Kamu tak perlu lagi cari tahu tentang DIA, baik atau buruk hidupNYA itu bukan lagi urusanMu. Karna itu akan berdampak buruk pada hidupMu. Sudah banyak yang indah yang Kamu punya saat ini, bersihkan otakmu dari segala tentang DIA.
Kamu hanya perlu TERSENYUM, dan singkirkan "kotoran(DIA)" dalam otakMu.
Indahkan hariMU, 'SAYANG'! -P16

Rabu, 25 Februari 2015

Dongeng Berjangka (A2)

Dia mungkin lupa atau mungkin terlalu lelah,
atau mungkin terlalu banyak meminum sesuatu yang dengan tambahan angka dan tanda persen dibelakangnya.
Dongeng ini harusnya sudah berakhir dan tak pernah ada lagi untuk bercerita tentangmu.
Tapi jari-jarinya memang tak punya daya ingat yang bagus.
Mungkin lebih tepatnya lagi saraf otak dan jemarinya sudah tak terkoneksi dengan baik.
Sampai-sampai jemarinya terus bergerak diatas keyboard komputernya,
melompat dan menginjak setiap huruf yang tersambung menjadi kata dan membentuk kalimat,
Kalimat yang lagi-lagi tentang kamu.

Sudah banyak tanda cinta yang Dia berikan selama tak bersama Kamu lagi.
DOA, ya doa yang hanya Dia berikan untuk Kamu.
Setiap Doa untukmu selalu Dia sampaikan kepada Tuhannya.
Untuk menjagamu, untuk memperhatikanmu, untuk membahagiakanmu dan untuk membuatmu tersenyum setiap harimu. Sekecil apapun senyum itu, akan selalu membuat kamu terlihat menarik.

Setiap jemarinya yang menuliskan tentangmu didongeng ini,
selalu dibimbing oleh bibirnya yang terus berucap sambil tersenyum.
Bahkan kedua matanya terus memeriksa setiap huruf yang ada,
seakan tak ingin ada kesalahan sedikit pun pada dongeng ini.
Maaf jika masih ada kesalahan dalam dongeng ini,
karena pasti Kamu tahu, salah adalah kepunyaannya.

Sepertinya dongeng ini ingin menceritakan sesuatu yang Dia rasakan,
setelah sudah sekian lama, benar-benar lama, sangat lama Dia tidak tahu bagaimana keadaan Kamu sebenarnya saat ini.

Bagi Dia, Kamu bukan lagi kenangan yang kadang membuatnya tersenyum dalam tangis
ataupun sakit dibalik tawa.
Tapi Kamu sudah menjadi ROH HALUS yang mendekat,
yang bisa membuat Dia bersandar dalam asa tubuhmu ketika Dia lelah,
dan Dia tersenyum...Tersenyum "gila", tapi itu menenangkannya dan menghilangkan lelahnya.

Rindunya tentangmu, tidak lagi menyakitkannya.
Cukup bagi Dia memejamkan matanya, Dia akan lihat Kamu selalu berkata "Dia" akan baik-baik saja.
KAMU, baik-baik yaa...
KAMU, tetaplah seperti itu dan jadikan dirimu selalu menjadi DIRIMU. -P16

Rabu, 21 Januari 2015

Dongeng Berjangka (A1)

Dia adalah manusia yang lemah.. kamu tahu itu dari emosinya.

Dia kini menjalani hidupnya seperti biasa dan pernah ada kamu dalam hidupnya.
Tapi pertengkaran disebuah pusat perbelanjaan diselatan jakarta,
sepertinya benar-benar membangkitkan emosimu.
Dia benar-benar tidak tahu dimana salahnya, mohon maafkan dia.
Dia benar-benar tidak tahu kata-kata apa yang membuatmu begitu marah, mohon maafkan dia.

Dia sudah cukup jauh melangkah, sudah banyak langkah yang dia ambil untuk melupakanmu.
akan berhasil, jika kamu benar-benar tidak mengganggu hidupnya.

bukan dia tidak ingin menjagamu lagi.
tapi Dia tahu kamu sudah dewasa, kamu sudah tahu mana yang baik dan tidak untukmu.
Dia harap kamu akan baik-baik selalu.

apapun yang kamu lakukan sekarang,
dia mencoba untuk berpikir positif, dan dia tidak ingin menyalahkanmu.
orang-orang yang disampingmulah yang dia anggap salah.

Kamu orang yang baik, kamu orang yang dewasa dalam pemikiranmu dan Dia tahu itu.

Dan sampai saat ini Dia masih menyayangi Kamu, walaupun semua sudah berbeda.
Kamu adalah orang baik yang sangat dia kenal.
-P16