Rabu, 24 Agustus 2016

Dongeng Berjangka (A13)

Jangan berharap Dia akan bercerita tentang Kamu saat ini.
Walaupun Dia tahu sedikit pun tak ada harapan apapun tentang Dia.
Tapi karna Kamu tak pernah berharap sedikitpun, maka lebih baik Dia bercerita.

Pertemuan yang konyol, Dia tahu Kamu mengerti maksud arah pembicaraan dongeng ini.
Kalau menurut pembelaanNya adalah Dia bukan masih berharap atasMu.
Tapi semua itu karna Dia sedang asma.
Entah sejak kapan Dia punya penyakit asma itu.
Hanya saja tetiba dadaNya sesak.

Jangan berpikir macam-macam, Sugar.
Karna mungkin saja memang benar Dia punya penyakit asma.
Kamu tahu Dia pendukung garis keras para perokok.
Mungkin saja itu sebabnya dadaNya mudah sesak.

Anggap sajalah bahwa itu benar.
Kamu tak perlu menyindirNya seperti itu.
PermintaanNya agar Kamu menghancurkan hatiNya sudah Kamu kabulkan.
Jadi jangan pernah menyindir diriNya yang tidak mampu melupakanMu.
Dia bisa melupakanMu. Hanya saja Dia tidak bisa melupakan semua kenangan kemarin.
Ingat! Kenangan itu tak berarti Kamu.
Kamu tak akan pernah berarti lagi bagiNya.

Bagaimana menurutMu?
Sudah cukup beranikan Dia mengatakan sejahat itu.
Dia harap bahwa Kamu masih ingat bahwa Dia seorang yang jahat.
Jadi jangan kaget membaca dongeng ini.

Dongeng ini hanya ingin memberitahu Kamu, Penting atau tidak menurut Mu, Dia tidak peduli.
Sepertinya memang benar bahwa Dia sangat mencintai kesendirian dibanding manusia.

Semoga Kamu mengerti.
Jangan lupa untuk bahagia, Sugar.
Kamu tahu Sunshine tak butuh pemanis.
Dia bercahaya untukMu, Sugar.
Jika menurutMu bahasa ini terlalu banyak melantur, mungkin saja saat ini Dia sudah terlalu banyak meminum air beralkohol yang tidak halal itu.

Tersenyumlah, Sugar.
Dia sudah bercerita pada Tuhan dikemabukannya untuk menjagaMu selalu.
-P16