Rabu, 08 Agustus 2018

Dongeng Berjangka (A15)

Hai, Buku Berdebu!
Dia sedang mengusap debu diatas sampulMu. Bukan usapan sayang melainkan usapan sesal.
Kamu pasti tahu sesal yang Dia maksud, tapi percuma. Kamu sudah bahagia disana.

Kamu tahu kenapa Dia kembali menggenggam Buku BerdebuMu?
Dia ingin kembali mengadu walau hanya sampai pada debu SampulMu.

Seseorang mirip denganMu tetiba saja hadir dalam hidupNya.
Sabarnya, lucunya, riangnya. Semua mirip denganMu dan Dia bahagia.

Tapi sayangnya. Seperti biasa, Semua kalah denganMu.
Tidak berapa lama, Seseorang mirip denganMu itu menampakan kepasrahannya seperti menyatakan mengalah pada Egonya.
Kamu kenal bukan Egonya? SahabatMu dulu yang menjadi lawan debatMu dan Dia yang selalu berpihak pada Egonya sehingga Kamu mengalah.

Itu saja, Sunshine.
Itu saja yang mau Dia ceritakan.

Sekedar informasi, Sunshine. Dia tersenyum kembali saat memegang Mu. Debu diatas SampulMu membuatnya tertawa dan berkata, "aku menemukan dirimu lagi pada orang lain dan sepertiMu, dia mengalah, dia menyerah".

Sampai bertemu lagi, Sunshine.
Entah bagaimana serupaMu terwujud kembali dalam hidupNya.
Dengarkan saja. -P16

Minggu, 06 November 2016

Dongeng Berjangka (A14)

Hi Kamu, Apa kabar?
Kenapa menghilang? Sudah tahukah Kamu bahwa Dia terus mengintai hidup Mu?
Jika Kamu tahu, haruskah Kamu menghilang?
Apakah perkataan Mu benar adanya, bahwa Kamu memang tidak akan lagi menginginkanNya?

Kenapa harus menghilang, Hati yang tak punya Rasa?
Tidak tahukah Kamu bahwa itu adalah salah satu obatNya agar Dia tersenyum dan menyadarkan diriNya bahwa Dia masih hidup?

Kenapa kamu menghilang, Rasa berupa Asa?
Tidakah kamu tahu, bahwa itu semakin membuatnya perlahan mati?
Hidup seakan mati, seperti mati dua kali. Entah dimana keberadaannya. Apakah menjadi mayat, menyatu dengan tanah atau tubuh bernyawa yang seperti berteman dengan angin yang melayang diudara.
Kamu tidak perlu mengerti bahasa diatas, Kamu tidak perlu memaksa untuk mengerti bahasa itu.
Bahkan kamu tidak perlu memahami bagaimana manusia bernyawa berteman dengan angin.
Lihat saja daun yang gugur itu, dia melayang bersama angin.
Lihatlah abu rokok yang terbang dengan angin itu.
Dan tidakkah kamu melihat Dia sedang melayang?
Lihatlah pikirannya, jangan lihat kakinya. Karena Kakinya masih berpijak.
Dia belum mati. Dia tidak mati.
Kamu tahu siapa yang mati? yang mati adalah Otaknya dan Rasamu.

Dia turut berduka cita atas matinya rasaMu atas diriNya.
Namun Dia tidak bisa memberikan karangan bunga "turut berduka cita" itu. Dia tidak tahu dimana Kamu berada dan dimana RasaMu yang mati telah dikuburkan.

Tolong jangan menghilang. Dia ingin tahu dimana Kamu mengubur RasaMu.
Dia ingin membuat RasaMu hidup kembali. Bisakah itu terjadi?
Bisakah rasaMu hidup kembali, Sayang? -P16

Rabu, 24 Agustus 2016

Dongeng Berjangka (A13)

Jangan berharap Dia akan bercerita tentang Kamu saat ini.
Walaupun Dia tahu sedikit pun tak ada harapan apapun tentang Dia.
Tapi karna Kamu tak pernah berharap sedikitpun, maka lebih baik Dia bercerita.

Pertemuan yang konyol, Dia tahu Kamu mengerti maksud arah pembicaraan dongeng ini.
Kalau menurut pembelaanNya adalah Dia bukan masih berharap atasMu.
Tapi semua itu karna Dia sedang asma.
Entah sejak kapan Dia punya penyakit asma itu.
Hanya saja tetiba dadaNya sesak.

Jangan berpikir macam-macam, Sugar.
Karna mungkin saja memang benar Dia punya penyakit asma.
Kamu tahu Dia pendukung garis keras para perokok.
Mungkin saja itu sebabnya dadaNya mudah sesak.

Anggap sajalah bahwa itu benar.
Kamu tak perlu menyindirNya seperti itu.
PermintaanNya agar Kamu menghancurkan hatiNya sudah Kamu kabulkan.
Jadi jangan pernah menyindir diriNya yang tidak mampu melupakanMu.
Dia bisa melupakanMu. Hanya saja Dia tidak bisa melupakan semua kenangan kemarin.
Ingat! Kenangan itu tak berarti Kamu.
Kamu tak akan pernah berarti lagi bagiNya.

Bagaimana menurutMu?
Sudah cukup beranikan Dia mengatakan sejahat itu.
Dia harap bahwa Kamu masih ingat bahwa Dia seorang yang jahat.
Jadi jangan kaget membaca dongeng ini.

Dongeng ini hanya ingin memberitahu Kamu, Penting atau tidak menurut Mu, Dia tidak peduli.
Sepertinya memang benar bahwa Dia sangat mencintai kesendirian dibanding manusia.

Semoga Kamu mengerti.
Jangan lupa untuk bahagia, Sugar.
Kamu tahu Sunshine tak butuh pemanis.
Dia bercahaya untukMu, Sugar.
Jika menurutMu bahasa ini terlalu banyak melantur, mungkin saja saat ini Dia sudah terlalu banyak meminum air beralkohol yang tidak halal itu.

Tersenyumlah, Sugar.
Dia sudah bercerita pada Tuhan dikemabukannya untuk menjagaMu selalu.
-P16

Minggu, 01 Mei 2016

Dongeng Berjangka (A12)

Seharusnya Dia tidak perlu mengawatirkan Kamu.
Bahkan sebenarnya pun Kamu lebih tegar dan lebih hebat dari Dia.
Seperti lagu yang pernah Kamu berikan padaNya. Yang dinyanyikan para tetuan dari negeri om sam.

Dia mendapat kabar tentang Mu, bahwa Kamu sudah memiliki seseorang yang baru juga disana.
Dia tidak mencari tahu itu, Kamu tenang saja.
Hanya ada seseorang yang tetiba memberikan kabar tentang Mu.
Dia juga tidak menyangka kabar itu sampai pada telingaNya.

Dia mulai berpikir, mana mungkin orang yang sehebat Kamu yang mampu mengubahNya menjadi orang yang hebat juga membiarkan dirinya hancur sendiri.

Sepertinya dongeng ini tidak boleh berpanjang lebar lagi.
Dia sudah tahu Kamu seperti bahagia.
Sudah ada orang lain yang menjaga Mu juga.
Apa lagi yang Dia takutkan.

Dia yakin orang lain itu akan seberuntung diriNya telah disampingMu.
Oh iya, Dia masih sama memperlakukan pendongeng baru itu seperti memperlakukan Kamu dulu.
Penuh emosi dan semakin akrab dengan egoNya.
Ternyata Dia memang tidak pernah berubah.

Semoga berbahagia, Summer!

Selasa, 19 Januari 2016

Dongeng Berjangka (A11)

Sayang, Dia masih sama seperti dulu.
Masih si keras kepala, masih tukang tutup diri, masih tak mau bicara.
Hal-hal yang selalu Kamu keluhkan tentang Dia dulu.

Ternyata tidak ada yang berubah dari diriNya.
Si baik yang tertutup dan Si Jahat yang terbuka.

Kemarin Dia berpikir bahwa Dia telah berubah.
Entah berubah jadi pahlawan ninja hatori atau sailormoon.
Atau mungkin berubah menjadi pemeran protagonis dalam sinetron-sinetron murahan itu.

Tapi kenyataannya sekarang Dia malah lebih parah.
menyilet melalui kata dan menyiksa melalui diam si Pendatang Baru.
Kamu tahu Ester dalam film Orphan?
Mungkin saja Dia itu Ester.
Coba Kamu datang menghampiriNya sekarang,
lihat dileherNya apakah ada tanda sama dengan Ester dalam Orphan.
Tertawalah, Sayang. Ini hanya lelucon.
Khayalan yang intinya agar Kamu datang menghampiriNya.

Mungkinkah jika Dia tidak bisa hidup dengan orang lain?
Mungkinkah kalau Dia tidak layak dicintai?
Atau mungkinkah Dia tidak bisa jatuh cinta?

Karena kebaikannya muncul dikesendirianNya.
Sedangkan jika ada orang lain disampingNya, Dia berubah menjadi si Iblis yang dulu Kamu kenal.

Dia sendiri saja tidak tahu apa yang terjadi dengan otak setengahNya itu.
Apalagi Kamu dan si Pendatang Baru.
Hanya saja, Jika ada kepergian kedua kali, Dia harus dan pasti sadar diri.
Memang Dia tidak layak Dicintai. -P16




Rabu, 30 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A9)

Sayang… lagu itu meluluhkan airmataNya. Lagu yang pernah kamu nyanyikan. Mungkin bagiMu, tidak berarti apa-apa saat Kamu menyanyikan lagu itu disampingnya. Tapi, Sayang… saat Dia mendengarkannya hari ini, tetiba matanya memerah dan suhu mataNya memanas dan Kamu pasti tahu apa yang terjadi setelah itu.

Dia tidak sedang mengingatMu. Hanya saja, saat Dia putar lagu ditelepon genggam yang jelek itu, lagu itu termainkan. Dan seketika itu, suaraMu yang didengar bukan penyanyi pria itu. Tak sengaja, saat lagu itu selesai tanganNya kembali menekan tombol mainkan lagi, lagi dan lagi.

Sungguh, Dia tidak sengaja mengingatMu. Lagu itu entah dimainkan berapa kali, yang terasa hanya telepon genggamNya memanas layaknya suhu mataNya sampai lemah baterai telepon genggamnya. Sakit hati? Tidak! Tapi seakan rinduNya tentangMu perlahan terobati. MenginginkanMu kembali? Bukan! Hanya saja Dia seperti melihatMu berdiri dihadapanNya, memegang microphone dan bernyanyi lagu itu, seperti dulu, hal yang sering Kamu lakukan bersamanya. Itu menyenangkanNya, sungguh!

Jangan pernah berpikir bahwa Dia menginginkan Kamu kembali. Dia bukan menginginkan Kamu kembali, Dia hanya ingin khayalNya mengobati rinduNya tentangMu. Itu sudah cukup bagiNya.

Ada yang baru dalam hidupNya. Tidak menggantikanMu. Hal Baru itu punya tempat yang berbeda dan Kamu pun ditempat yang berbeda dalam tubuhNya. Sekarang Dia mencoba untuk menjaga Hal Baru itu, jangan sampai terjadi kesalahan lagi di Kedua jiwa yang Dia sayang saat ini. Maaf saat jiwaMu terluka dan tidak mampu Dia jaga dengan baik.

Bukan maksud membandingkanMu dengan Hal Baru itu. Kamu orang yang sangat baik, Dia sering mengatakan itu melalui dongeng ini. Kamu orang hebat yang membentuk Dia sampai hari ini, sampai orangtuaNya bangga padaNya saat ini. Itu semua karena Kamu. Dia tidak akan pernah melupakanMu. Karna bagiNya, Kamu adalah pahlawan dalam hatinya. Lebih dari itu, Kamu orang yang Dia sayangi sampai detik ini bahkan saat detik ini berganti. Mungkin memang Kamu meninggalkanNya, tapi Kamu membuatNya berpikir, kamu membuatNya sedikit agak dewasa. Kamu adalah hal terbaik yang pernah Dia miliki, bahkan kenanganMu masih menjadi yang terbaik bagiNya. KenanganMu adalah satu-satuNya hal yang Dia miliki dariMu. KenanganMu-lah yang membimbing Dia sampai hari ini. “kamu ga boleh begini, kamu ga boleh begitu, kamu harus punya nilai dihadapan orang banyak, kamu tidak boleh disepelekan orang lain.”, itu yang Dia ingat dan itu yang mengubahnya, dan itu yang membentuk hidupNya sampai hari ini.


Terimakasih untuk Kamu yang Dia mohon untuk Kamu bahagia disana. Kamu manusia baik, Dia percaya Tuhan bangga punya Kamu.! -P16

Selasa, 29 Desember 2015

Dongeng Berjangka (A8)

Setiap kali Dia merasa terjatuh saat menginginkan kamu sangat yang entah dimana keberadaan hatimu, Dia mengharap Tuhan kuatkan langkahnya.
Tapi setiap kali Dia menginginkan peluk tubuhmu, iblis menghiburnya melalui khayal buruk dan kacau tentangmu yang nampak indah bila menjadi nyata.

Kamu ingat dulu bahwa Dia sangat menginginkanmu untuk pulang kerumah Tuhan setiap minggu. Dia akan merasa kecewa saat tahu kamu tidak pulang.
Tapi ingatkah kamu saat emosinya sungguh memuncak, iblis menemani Dia bahkan mendukung Dia bahwa emosinya terhadap kamu benar dan bukan sesuatu yang salah, sekalipun airmatamu seperti bersujud memohon ampun pada Dia.

Kini Dia mencoba mempelajari tentang dirinya sendiri. Kamu tahu apa yang Dia dapat?
Dia punya dua kepribadian. Aneh? yup, benar. Bahkan kamupun pernah mengatakan itu pada Dia.
Kamu sering mengatakan bahwa kamu tidak pernah tahu apa yang Dia inginkan, bahkan kamu bilang bahwa kamu tidak tahu apa yang Dia sukai padahal sudah selama itu kamu bersamaNya.
Dulu, setiap kali kamu mengatakan itu Dia sangat merasa kecewa. Karna benarkah itu? sebegitu sia-siakah selama ini kamu dan Dia berjalan bersama.
Tapi kini, rasanya Dia tidak heran kalau kamu mengatakan itu. Karna memang sepatutnya kamu mengatakan itu.
Bahkan sekarang Dia sering berpikir, apa yang Dia cari setelah kamu pergi? jawabannya tidak Dia dapat. Diapun mencoba kembali bertanya, apa yang Dia inginkan sesungguhnya saat masih bersama kamu? jawabnya pun tidak Dia dapatkan. Aneh?? Yup, mungkin Dia sudah gila.

Mungkin besok Dia sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas, mungkin.
Dongeng ini hanya ingin menceritakan hal-hal aneh yang terjadi pada Dia yang sebenarnya sudah kamu rasakan dulu. Sayangya, terlambat Dia baru merasakan itu saat ini.
Mungkin jika sejak dulu Dia sadar akan keanehan dalam dirinya, kamu akan tetap disini bersamaNya.
Sekarang kamu sudah tahu ya, bahwa yang sedari dulu bukan kamu yang aneh seperti orang banyak bilang, tapi Dia yang aneh. Semoga dongeng ini bisa semakin menenangkan kamu, bahwa pilihanmu meninggalkan Dia benar. Pulanglah.! -P16