Rabu, 12 Januari 2011

resiko membuat tatto

Memang, sudah sejak lama hingga kini pembuatan tatto semakin digemari. Bukan hanya karena aksesnya yang gampang, biayanya pun relatif terjangkau. Inilah yang kemudian membuat tatto semakin populer. 
Tidak hanya kaum laki-laki, para perempuan pun marak memasang tatto dengan berbagai alasan. Anda berniat memasang tatto juga? Sebelum memutuskan, ada baiknya melihat efeknya terlebih dahulu. Pasalnya, menurut pakar dermatologi,  tatto art juga bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari alergi hingga infeksi hepatitis. Berikut beberapa fakta seputar tatto sebagai bahan pertimbangan Anda dalam menentukan pilihan 
Apa manfaat tatto? Pada dasarnya, ada dua alasan utama mengapa orang membuat tatto art, untuk menggambarkan kepribadian dan keunikan atau menunjukkan keanggotaan dari suatu kelompok. Apakah Anda perlu membuat tatto juga? Menurut pakar dermatologi Jonette Keri , MD , PhD., Anda tidak memerlukan tatto. 
RESIKO PEMBUATAN TATTO

Tatto amatir
Jenis ini biasanya dibuat secara pribadi atau oleh teman dengan menusukkan tinta, arang kayu, atau debu ke bawah kulit dengan menggunakan peniti. Biasanya, karena dilakukan pada lingkungan yang kurang bersih dan dengan pigmen yang tidak standar, resiko infeksinya juga lebih besar. 
Infeksi
Apapun jenis tatto galery yang Anda gunakan, semuanya memiliki resiko. Resiko yang paling serius adalah infeksi yang bersifat mengancam kehidupan seperti HIV atau hepatitis C. Infeksi ini berasal dari jarum yang tidak bersih. Selain itu, bisa juga menimbulkan infeksi yang memicu penyakit kulit. 
Reaksi alergi
Selain infeksi, tatto galery juga bisa menimbulkan alergi akibat pigmen yang digunakan, khususnya pigmen merah. Di samping itu, bisa juga menimbulkan reaksi peradangan dan luka pada jaringan sebagai reaksi terhadap pewarna atau komponen besi yang dimasukkan ke dalam kulit. Kadang-kadang juga bisa menyebabkan dermatitis. 
Tatto yang bersifat sementara juga beresiko
Pembuatan tatto dengan henna merupakan alternatif dari tattoos places permanen. Akan tetapi, bukan berarti tatto galery ini bebas dari reaksi alergi. Jika hendak menggunakan henna, pastikan Anda tidak menggunan henna hitam atau biru. Warna hitam seringkali berasal dari aspal cair yang bisa memicu reaksi alergi kronis. Pada dasarnya, henna dari tumbuhan hanya diterima oleh FDA untuk mewarnai rambut, bukan untuk menghias kulit. 
RESIKO PENGANGKATAN TATTO

Reaksi alergi Laser akan memecah pigmen tattoos galery dan meningkatkan resiko alergi. Teknik laser biasanya menimbulkan bekas lepuhan. Tapi, bekas lepuhan ini akan membaik seiring dengan perawatan selanjutnya. 
Bekas luka Tidak semua tattoos places bisa diangkat dengan sempurna. Pemindahan tato dengan laser seringkali menimbulkan goresan bekas luka. 

Tinta tatto dibuat dari zat pewarna yang mengandung berbagai jenis logam, yang menghasilkan warna tertentu (sebagai contoh: warna merahnya terbuat dari cinnabar) yang di mana-mana digunakan untuk membuat tatto di lengan maupun pantat. Kekhawatiran akan efek negatif tinta tatto terhadap kesehatan bukan tanpa alasan, walau sampai saat ini belum ada dokumentasi adanya kanker akibat tatto atau tintanya, dalam literatur medis sudah diketahui adanya reaksi alergi. Khususnya tinta yang mengandung warna kuning dan merah, bisa memacu timbulnya algeri. Dalam kasus yang sangat jarang, terjadi reaksi kekebalan non-alergi pada beberapa jenis pewarna tatto. Sebagai tambahan, tatto dan tintanya tidak menyebabkan kanker, tetapi tinta tatto berwarna gelap bisa menyebabkan melanoma (kanker kulit) yang sulit diidentifikasi. Penggunaan tinta India untuk menggambar tatto di tubuh itu aman, belum pernah dilaporkan menimbulkan kanker ataupun pengaruh buruk pada kesehatan.
Barangkali hal yang paling menimbulkan gangguan kesehatan adalah jarum tatto yang kotor, atau bisa juga karena sanggar tattonya tidak bersih. Kalau di masa depan Anda ingin men-tato tubuh Anda, pelajari dulu  tips untuk mencari seniman tatto dan sanggarnya yang baik dan bersih.
Tatto di tubuh sekarang tidak lagi beresiko mengganggu kesehatan, namun efek samping yang terjadi bisa sangat menyakitkan, permanen, dan tidak menyenangkan. Infeksi seperti noda-noda hitam yang dikelilingi oleh bercak cerah berwarna keperakan dan ruam kecil permanen tertinggal secara permanen walau ditatto secara tidak permanen. Hasil dari pembuatan tatto yang tidak berhasil baik bisa menyebabkan reaksi alergi, keriput, parut atau bahkan penyakit seperti hepatitis B atau C.
Meski ada berbagai konsekuensi, banyak kaum muda yang terus tertarik pada tatto untuk mengekspresikan diri mereka dan untuk mengikuti mode. Tidak semua tatto bermasalah. Bisa bermasalah bila mereka kurang memperoleh informasi mengenai resikonya, serta cara-cara pengaman dan kualifikasi dari mereka yang mengoperasikan jarum tatto yang besar dan berrongga. Salah satu akibat tatto yang banyak terjadi adalah timbulnya keloid atau jaringan parut.
Warna hitam yang seringkali dipakai, biasanya agar awet ditambahkan bubuk kopi, arang atau sejumlah besar PPD, bahan kimiawi yang sering digunakan pada cat rambut, pakaian dalam dan kaus kaki. Mereka yang bereaksi secara negatif sering kali harus berakhir dengan pergi ke dokter kulit, dan kadang menjadi lebih rentan terhadap gangguan kulit lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar