Sayang… lagu itu meluluhkan airmataNya. Lagu yang pernah
kamu nyanyikan. Mungkin bagiMu, tidak berarti apa-apa saat Kamu menyanyikan
lagu itu disampingnya. Tapi, Sayang… saat Dia mendengarkannya hari ini, tetiba
matanya memerah dan suhu mataNya memanas dan Kamu pasti tahu apa yang terjadi
setelah itu.
Dia tidak sedang mengingatMu. Hanya saja, saat Dia putar lagu
ditelepon genggam yang jelek itu, lagu itu termainkan. Dan seketika itu,
suaraMu yang didengar bukan penyanyi pria itu. Tak sengaja, saat lagu itu
selesai tanganNya kembali menekan tombol mainkan lagi, lagi dan lagi.
Sungguh, Dia tidak sengaja mengingatMu. Lagu itu entah
dimainkan berapa kali, yang terasa hanya telepon genggamNya memanas layaknya
suhu mataNya sampai lemah baterai telepon genggamnya. Sakit hati? Tidak! Tapi seakan
rinduNya tentangMu perlahan terobati. MenginginkanMu kembali? Bukan! Hanya saja
Dia seperti melihatMu berdiri dihadapanNya, memegang microphone dan bernyanyi
lagu itu, seperti dulu, hal yang sering Kamu lakukan bersamanya. Itu menyenangkanNya,
sungguh!
Jangan pernah berpikir bahwa Dia menginginkan Kamu kembali.
Dia bukan menginginkan Kamu kembali, Dia hanya ingin khayalNya mengobati
rinduNya tentangMu. Itu sudah cukup bagiNya.
Ada yang baru dalam hidupNya. Tidak menggantikanMu. Hal Baru
itu punya tempat yang berbeda dan Kamu pun ditempat yang berbeda dalam
tubuhNya. Sekarang Dia mencoba untuk menjaga Hal Baru itu, jangan sampai
terjadi kesalahan lagi di Kedua jiwa yang Dia sayang saat ini. Maaf saat jiwaMu
terluka dan tidak mampu Dia jaga dengan baik.
Bukan maksud membandingkanMu dengan Hal Baru itu. Kamu orang
yang sangat baik, Dia sering mengatakan itu melalui dongeng ini. Kamu orang
hebat yang membentuk Dia sampai hari ini, sampai orangtuaNya bangga padaNya saat
ini. Itu semua karena Kamu. Dia tidak akan pernah melupakanMu. Karna bagiNya,
Kamu adalah pahlawan dalam hatinya. Lebih dari itu, Kamu orang yang Dia sayangi
sampai detik ini bahkan saat detik ini berganti. Mungkin memang Kamu
meninggalkanNya, tapi Kamu membuatNya berpikir, kamu membuatNya sedikit agak
dewasa. Kamu adalah hal terbaik yang pernah Dia miliki, bahkan kenanganMu masih
menjadi yang terbaik bagiNya. KenanganMu adalah satu-satuNya hal yang Dia
miliki dariMu. KenanganMu-lah yang membimbing Dia sampai hari ini. “kamu ga
boleh begini, kamu ga boleh begitu, kamu harus punya nilai dihadapan orang
banyak, kamu tidak boleh disepelekan orang lain.”, itu yang Dia ingat dan itu
yang mengubahnya, dan itu yang membentuk hidupNya sampai hari ini.
Terimakasih untuk Kamu yang Dia mohon untuk Kamu bahagia
disana. Kamu manusia baik, Dia percaya Tuhan bangga punya Kamu.! -P16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar